Awal Berdirinya Kerajaan Soppeng

Awal Berdirinya Kerajaan Soppeng

Tertulislah di dalam catatan lontara bahwa jauh sebelum berdirinya kerajaan Soppeng telah ada sistem pemerintahan yang mengatur negeri berdasarkan kesepakatan dari 60 orang pemuka masyarakat. Hal ini bisa terlihat dari jumlah Arung, Paddanreng, Sullewatang dan Pabbicara yang mempunyai daerah kekuasaan masing-masing yang dikoordinir oleh Lili-Lili.

Lalu pada suatu masa terjadilah musim kemarau dan di sana sini timbul aksi huru hara, dan kekacauan sehingga menimbulkan kemiskinan dan kemelaratan di seluruh negeri. Hal ini menyebabkan 60 orang pemuka masyarakat bersepakat untuk mufakat mengangkat seorang junjungan yang diharapakan dapat mengatasi semua masalah negeri yang sedang dilanda krisis.

Maka inisiatif pun diambil oleh salah seorang Arung, yaitu Arung Bila, yang segera mengadakan musyawarah besar dan dihadiri oleh 30 orang matoa dari wilayah Soppeng Riaja dan 30 orang orang matoa dari wilayah Soppeng Rilau. Saat musyawarah berlangsung, tiba-tiba saja muncullah dua ekor burung kakaktua yang sedang memperebutkan setangkai padi, pertikaian kedua ekor burung tersebut sangatlah ribut dan menyebabkan musyawarah menjadi terganggu.

Arung Bila kemudian memerintahkan kepada para pengawalnya menghalau burung tersebut dan mengikuti ke arah mana mereka akan terbang. Kedua ekor burung tersebut terbang karena di usir dan tiba di daerah bernama Sekkanyili. Dan di daerah inilah ditemukan seorang yang berpakaian sangat indah sedang duduk di atas batu bernama Latemmamala. Orang itu pun digelari Manurungnge Ri Sekkanyili dan atas kesepakatan untuk mufakat dari 60 orang tokoh masyarakat maka diangkatlah orang ini untuk menjadi pemimpin.

Proses pengangkatan Latemmamala diwarnai dengan pengucapan sumpah janji antara Latemmamala dengan rakyat yang berdiam di wilayah tersebut. Sumpah janji tersebut diucapkan di atas sebuah batu yang berjulukan Lamung Patue, sambil memegang segenggam padi dan mengucapkan sumpah yang artinya demikian, “Isi padi tak akan masuk melalui kerongkongan saya bila berlaku curang dalam melakukan pemerintahan selaku Datu Soppeng.

Latemmamala akhirnya dilantik sebagai pemimpin pada tahun 1261 dan menerima gelar Datu Soppeng, demikianlah proses pelantikan ini kemudian menjadi awal terbentuknya Kerajaan Soppeng dan sekarang kita kenal sebagai Kabupaten Soppeng. [Dongeng Klasik dari Masyarakat Bugis-Soppeng, Sulawesi Selatan, Indonesia – Copyright @ Dongeng Klasik Sulawesi Selatan]

Tabe, salama' ki'
Keep Happy Blogging Always, Mari ki' di' :-)

4 komentar:

  1. sip lah mas Hari punya lapak khusus buat melestarikan cerita rakyat ..

    BalasHapus
  2. Blognya sudah saya follow sob atas nama SimBalisme no 2 follback simbalisme.blogspot.com
    thx sob

    BalasHapus
  3. wah baru tau kalo kota kelahiranku ada sejarahx.. keren..

    BalasHapus
  4. wah baru tau kalo kota kelahiranku ada sejarahx.. keren..

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungan sahabat-sahibit blogger se-dunia, jangan lupa meninggalkan jejak dengan menyampaikan segala unek-unek pada kolom komentar yang tersedia.... :-)